inilah 5 Presiden Sahabat Soekarno
1. Jawaharlal Nehru
Perdana Menteri
India Jawaharlal Nehru adalah salah satu orang yang paling berjasa di
awal kemerdekaan Indonesia. Saat Belanda memblokade wilayah Indonesia
dari luar, India membantu mengirimkan obat-obatan dan berbagai bantuan
lain untuk perjuangan Indonesia.
Soekarno dan Nehru
berteman baik. Keduanya sama-sama founding father atau bapak bangsa
bagi negaranya masing-masing. Nehru dan Soekarno sama-sama ingin
menciptakan Asia yang bebas dari kolonialisme.
Saat perayaan
kemerdekaan India yang pertama, tanggal 26 Januari 1950, Soekarno hadir
sebagai tamu kehormatan. Pada Nehru dan rakyat India, Soekarno
mengucapkan terimakasih dan salam persaudaraan dari seluruh rakyat
Indonesia. Tahun 1955 saat konferensi Asia Afrika, keduanya berdiri
dalam satu mobil yang sama dan melambai pada rakyat Indonesia.
Soekarno pernah menulis surat pada Nehru yang sangat isinya mengharukan.
“India dan
rakyatnya terikat erat pada kami dengan darah dan kebudayaan. Hubungan
ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan
selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf
pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini,” kata
Soekarno.
2. Gamal Abdul Nasser
Mesir adalah
negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Presiden Mesir Gamal
Abdul Nasser dan Soekarno pun berteman akrab.
Keduanya adalah
tokoh gerakan Nonblok yang sama-sama punya mimpi mewujudkan
negara-negara Asia dan Afrika agar tidak terus dijajah bangsa Eropa dan
Amerika. Soekarno berkali-kali mengunjungi Mesir.
Karena Nasser pula
masyarakat Mesir sangat menghormati Soekarno. Karena itu ada kebun
mangga Soekarno di Ismailia. Bibit mangga itu konon merupakan hadiah
Soekarno untuk rakyat Mesir. Ada pula istilah kopiah Soekarno untuk
menyebut peci hitam yang mirip dengan kopiah Soekarno. Bahkan ada jalan
Ahmed Soekarno di Kairo.
Soekarno dan
Nasser pernah sama-sama khusyuk berdoa di Masjid Al Azhar, Kairo. Hingga
kini, ribuan mahasiswa Indonesia mendapat beasiswa di universitas Islam
tertua itu.
3. John Fitzgerald Kennedy
Hanya satu
Presiden Amerika Serikat (AS) yang berteman dengan Soekarno. Dialah
Presiden John Fitzgerald Kennedy. Sebelumnya Soekarno sempat dongkol
pada Presiden terdahulu AS Eisenhower karena membantu pemberontakan
PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi.
Soekarno
mengunjungi Kennedy bulan April tahun 1961. Keduanya langsung cocok.
Secara pribadi Kennedy memberikan sebuah helikopter kepresidenan untuk
Soekarno. Lewat lobi itu, AS pun setuju menjual pesawat angkut C-130
Hercules untuk merebut Irian Barat dari Belanda.
John F Kennedy
kemudian mengutus adiknya, Jaksa Agung AS Bob Kennedy ke Indonesia dan
Belanda. Bob banyak menekan Belanda untuk mau duduk di meja perundingan
menyelesaikan sengketa Irian Barat.
John Kennedy sudah
berjani akan mengadakan kunjungan balasan ke Indonesia. Soekarno pun
membangun sebuah paviliun istimewa di istana negara untuk sahabatnya
itu. Sayangnya John F Kennedy keburu tewas ditembak sebelum sempat
mencoba paviliun istimewa itu.
4. Che Guevara
Fidel Castro dan
Che Guevara baru memenangkan revolusi di Kuba. Pada Bulan Juni 1959,
Castro mengutus Che melawat ke negara-negara Asia. Ada 14 negara yang
dikunjungi Che, sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955.
Tentu Indonesia
sebagai tuan rumah konferensi Asia Afrika, mendapat lawatan khusus Che.
Dia menemui Presiden Soekarno di Jakarta. Keduanya berdiskusi panjang
lebar soal revolusi di masing-masing negara.
Keduanya cocok
karena sama-sama anti imperialis. Selain berdiskusi, Che juga menjalin
kerjasama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Kuba. Che juga sempat
berwisata ke Candi Borobudur.
Che yang terkesan
dengan Soekarno kemudian mengundang Soekarno untuk ganti berkunjung ke
Kuba. Di sana Soekarno bertemu Fidel Castro. Fidel dan Soekarno langsung
cocok dan menjadi sahabat.
Apalagi saat itu
Indonesia dan Kuba sama-sama kesal dengan Amerika Serikat (AS) yang mau
ikut campur urusan dalam negeri kedua negara.
5. Nikita Kruschev
Persahabatan
Presiden Soekarno dan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev mungkin lebih
didasari latar belakang politik. Periode 1960an, Soekarno memaki-maki
Amerika Serikat yang dianggap mendikte Indonesia. Bantuan dari AS
dinilai tidak tulus karena AS banyak maunya.
Maka saat Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur menawarkan bantuan, Soekarno langsung menyambutnya.
Walau berlatar belakang politik, hubungan keduanya cukup akrab. Soekarno menggambarkan saat itu Kruschev begitu menghargainya.
Di suatu hari yang
sangat dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak
bicara dia mengajak Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk
Indonesia. Dari Soviet pula Indonesia mendapat aneka persenjataan
canggih untuk operasi militer merebut Irian Barat.
Mulai dari pesawat
tempur, pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti
serangan udara. Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia
tahun 1960an.
sumber
zzzz...
Tag :
sejarah